Bergantung Kepada Selain Tuhan, Akan Sangat Riskan Zonk

Bergantung Kepada Selain Tuhan, Akan Sangat Riskan Zonk

Siapa sih di antara kamu, yang tidak ingin mencari keamanan dalam hal material? Ada kepastian dapat penghasilan. Ada jaminan sumber pemasukan setiap bulan. Ada yang bisa diandalkan sebagai tempat bergantung untuk menunjang kehidupan. Saya yakin semua orang mau itu. Dan dalam rangka itu, banyak orang melakukan berbagai caranya masing-masing.

Ada yang beli tanah banyak sebagai investasi jangka panjang. Ada yang borong saham-saham bluechip. Ada yang simpan uang dalam bentuk cryptocurrency. Ada yang punya deposito di bank. Ada yang membangun channel youtube dengan subscriber jutaan. Ada yang melalui bisnis jaringan, memperbanyak member agar bisa passive income sampai tua. Dan sebagainya, dan sebagainya.

Kesemuanya itu bagi saya adalah segenap perilaku dan upaya, untuk mencari “tempat bergantung”, untuk mencari keamanan. Apakah salah? Tentu tidak. Artikel ini bukan bermaksud menyalah-nyalahkan. Namun kali ini, saya ingin mengajak kamu semua bertanya-tanya, “apakah kesemuanya itu layak untuk dijadikan tempat bergantung yang bisa diandalkan?“.

Mengapa saya mempertanyakan itu? Karena bagi saya, tidak ada yang benar-benar bisa dipastikan, di alam material ini. Pernah tidak, kamu lihat semua rumah hancur karena gempa bumi? Pernah lihat tidak, tanah luas menjadi rusak karena likuifaksi? Pernah lihat tidak ada saham yang sangat diandalkan, harganya mendadak jeblok karena krisis ekonomi parah? Pernah lihat tidak, ada nasabah ngamuk-ngamuk karena depositonya milyaran hilang?

Contoh lain yang cukup kekinian, ada seorang youtuber dengan subscriber banyak sekali, di angka jutaan, sudah menghasilkan yang dalam jumlah sangat besar, tiba-tiba lenyap karena dihack? Padahal di otak kamu, mungkin pernah terbersit begini, “asik ya, sudah punya mesin uang berupa channel youtube, uang tiap bulan akan mengalir”. Siapa yang bisa memastikan ini akan terus terjadi? Nggak ada.

Saya melihat dan menyadari, sekaya apapun kamu, sebanyak apapun asset kamu, segudang apapun tabungan kamu, kalau “sang pemilik kehidupan” ini berkehendak, itu semua bisa lenyap mendadak. Apa yang kita andalkan sebagai tempat bergantung, bisa musnah seketika. Rasa aman kita, bergantung kepada semua hal di dunia material, ternyata itu semu. Karena semu, bisa jadi suatu saat zonk.

Terus, apakah kita tidak perlu membuat rencana keuangan? Apakah tidak perlu mengupayakan membangun aset, menyiapkan pundi-pundi sebanyak-banyaknya, untuk menghidupi kehidupan? Bukan begitu. Tapi milikilah kesadaran, bahwa semua yang dijadikan “gantungan” itu bisa lenyap kapan saja. Pernah ada pemain bisnis jaringan yang dengan pede berkata, “makanya, jalanin bisnis jaringan, assetnya berupa manusia, manusia adalah asset yang lebih aman”.

Kata siapa? Bagaimana kalau ada wabah penyakit ganas di masa depan. Dan semua member di jaringan bisnis kamu mati? Atau, banyak manusia dalam jaringan kamu, berubah keputusan dan berhenti menjalankan bisnis itu. Masihkah penghasilan kamu berjalan? Tidak kan? Bubar semua. Darimana kamu bisa menjamin, bahwa semua manusia dalam jaringan kamu berumur panjang? Darimana kamu bisa menjamin member jaringan kamu tidak berubah keputusan? Sekali lagi, tidak ada yang permanen untuk kita andalkan.

Anjuran semua ajaran spiritual dan agama, sebenarnya adalah mengajak kita sadar, tentang yang kita bahas ini. Semua tempat bergantung, selain Tuhan, itu semu. Kamu bisa gangguan mental, kalau-kalau gantungan semu itu hilang. Bergantung kepada segala sesuatu selain Tuhan, adalah perilaku yang lebih spekulatif daripada perjudian.